Selasa, 21 Juli 2015

Pura Besakih, Pura Terbesar Umat Beragama Hindu Di Bali

Pura Besakih yaitu tempat persembahyangan agama Hindu di Bali serta didalam ruang Pura ini, bukan sekedar ada satu Pura, namun banyak Pura. Lantaran demikian banyak ada Pura dalam satu lokasi, jadi Pura Besakih Bali yaitu Pura paling besar di Indonesia.

Pura Besakih Bali juga kerap dimaksud dengan nama Pura Agung Besakih. Tempat Pura Besakih ada di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali.

Pura Besakih Bali terbagi dalam 1 pusat Pura yang dinamakan Pura Penataran Agung Besakih serta ada 18 Pura pendamping yang ada di sekitar dari Pura Penataran Agung Besakih. 1 buah Pura Basukian serta 17 pura yang lain.

Bila anda telah pernah lihat foto-foto dari Pura ini, jadi anda bakal lihat anak tangga yang jumlahnya banyak serta ada pintu gerbang yang sangatlah besar, gerbang inilah pintu masuk ke areal pusat Pura Penataran Agung Besakih.

Pura Besakih di Bali adalah pusat aktivitas keagamaan untuk umat Hindu Bali serta Pura Penataran Agung Besakih yaitu Pura paling besar di lokasi Pura ini. Pura Penataran Agung Besakih paling banyak mempunyai tempat atau bangunan untuk persembahyangan, orang Bali umum sebut dengan nama Pelinggih serta adalah pusat dari Pura ini.

Histori Pura Besakih

Pura Agung Besakih di Bali telah populer hingga ke macanegara, demikian banyak wisatawan asing atau domestik yang berwisata ke tempat ini. Karena sangat besarnya Pura ini, Pura Agung Besakih memperoleh nama juga sebagai ibunya dari Pura di Bali.

Anda pasti ajukan pertanyaan siapakah yang bangun Pura ini untuk pertama kalinya? Awalannya saya juga tidak paham, namun sesudah membaca buku histori perihal Pura di Bali jadi saya ketahui jawabanya. Pembangun Pura Besakih yaitu seseorang tokoh agama Hindu dari India yang sudah lama menetap di pulau Jawa, nama beliau yaitu Rsi Markandeya.

Bila saat ini anda saksikan suatu bangunan Pura megah, dulunya tempat dari Pura ini yaitu rimba belantara. Tentu anda bisa memikirkan rimba belantara dahulu kala, yang pasti bakal terdapat banyak binatang. Maaf agak ngelantur sedikit.

Konon disaat itu belum ada selat Bali seperti saat ini, lantaran pulau Jawa serta pulau Bali masih tetap jadi satu serta belum terpisahkan oleh lautan. Lantaran karena sangat panjangnya pulau yang kita sebut saat ini dengan sebutan pulau Jawa serta pulau Bali, jadi pulau ini dinamakan pulau Dawa yang berarti pulau panjang.

Pada awalnya Rsi Markandeya pendiri dari Pura ini, bertapa di Gunung Hyang (Gunung Dieng di Jawa Tengah). Sesudah lama bertapa Rsi Markandeya memperoleh wahyu untuk merambas rimba di Pulau Dawa dari selatan menuju ke utara.

Di tempat perambasan rimba, Rsi Markandeya menanam kendi yang berisikan logam serta air suci. Logam itu diantaranya logam emas, logam perak, logam tembaga, logam besi serta logam perunggu. Ke lima logam itu dimasyarakat Bali dimaksud dengan ibu Pancadatu.

Terkecuali logam juga ikut serta ditanam permata yang dimaksud Mirahadi yang berarti mirah paling utama. Tempat penanaman kendi inilah yang dimaksud dengan nama Basuki yang berarti selamat. Diberikan nama Basuki atau selamat karena dalam perambasan rimba beberapa pengikut dari Rsi Markandeya selamat melakukan tugasnya. Dengan berjalanyan saat nama Basuki beralih jadi Besakih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar